Translate

Jumat, 20 Februari 2015

Detective Ryuuki and Mindy 2

"Case in London"

Detective Ryuuki and Mindy
"Misteri Kematian Mss. Lina"

     Hari ini suasana rumahku begitu tenang, ya maklum saja sedang musim dingin. Jadi aku hanya duduk di sofa dan menonton berita yang tidak menarik. Hingga handphoneku berbunyi, itu adalah telefon dari Mindy. Aku segera mengangkatnya jika tidak Mindy akan panik. "Ryuuki kau dimana? Ada kasus baru, cepat ke Haven Village! Ada yg di bunuh!" Seru Mindy lalu ia menutup telefon nya tanpa memberikan kesempatanku untuk bicara. Aku menuruti perintah Mindy, jika tidak bisa bisa aku kena marah karena dia harus menyelesaikan kasus sendirian.
     Setelah setengah jam akhirnya aku sampai di desa itu. Ya itu desa yang sudah berkembang, tapi masih sangat asri dan hijau. Tidak sulit menemukan keberadaan Mindy, aku tinggal melihat kerumunan orang dan mobil polisi yang ada disana. "Hei Mindy, ada kasus apa?" Tanyaku sambil melambaikan tangan. "Seorang pria telah di bunuh dengan sebuah balok kayu di dalam hutan sana. Dan tidak ada saksi mata yang melihatnya." Jawab Mindy, "Siapa tersangkanya?" Tanyaku lagi, "Mr. Jhon, dia adalah sahabat dekat Mss. Lina si korban. Tapi menurutku bukan dia pelakunya." Jawab Mindy dengan nada kesal. "Bisa ceritakan kejadian lebih detil?" Lagi lagi aku melontarkan pertanyaan, seakan akan aku sedang menginterogasi Mindy. "Baiklah. Jadi menurut penjelasan dari Mr. Jhon, ia sedang berjalan jalan di hutan sekaligus memberi makan kelinci yang di pelihara oleh desa ini. Ya, dia dipilih sebagai penjaga kelinci itu. Tiba tiba ia mendengar suara teriakan Mss. Lina, saat dia mendekatinya ternyata ada seekor kelinci yang lepas dan mendekati Mss. Lina, dia sangat takut kelinci. Mr. Jhon segera mengambil kelinci itu dan mengobrol bersamanya untuk beberapa saat hingga di akhir mereka malah bertengkar entah kenapa. Setelah itu Mr. Jhon pergi dan kembali mengurus kelinci kelinci itu. Tapi tak lama kemudian ia mendengar suara teriakan Mss. Lina. Dan menemukan Mss. Lina terbaring dengan kepala berdarah. Sebelum meninggal, Ms. Lina mengambil sebuah batu dan memberikan nya kepada Mr. Jhon." jelas Mindy panjang lebar. Aku hanya mengangguk angguk mengerti. "Apa petunjuk kita kali ini?" Tanyaku, "Aku belum melihatnya. Ayo lihat mayat itu sama sama." Ajak Mindy menuju salah satu ruangan.

   Setelah puas melihat dan bertanya, kami keluar dari ruangan itu. Lalu mulai berpikir untuk petunjuknya. Brukk.. seseorang menabrak tubuh kami berdua, tubuhnya tinggi dengan bahu yang gagah. Namun ia berjalan agak.pincang. sepertinya mantan tentara. "Siapa dia?" Tanyaku, "itu paman korban." Jawab Mindy. Lalu mereka kembali berfikir. "Menurut polisi, pelaku memukul kepala Mas. Lina dari belakang. Dan bekas lukanya terdapat di sebelah kiri. Kemungkinan besar pelakunya kidal." Pikirku, "Ya, dan kita punya 2 tersangka baru untuk orang kidal. Mr. Fred paman dari korban dan Mr. Logan sahabat korban yang lain." Tambah Mindy. "Lebih baik kita ke lokasi kejadian." Lagi lagi Mindy mengajakku untuk pergi. Aku menurut dan mengikuti nya.

   "Ini dia. Oh ya aku ingat! Menurut kesaksian Mr. Jhon, saat ia menghampiri korban ia melihat seperti sesuatu yang terbakar di dekat pohon itu. Tapi saat ia kembali melihat tidak ada apa apa lg." Jelas Mindy, "Sesuatu terbakar?" Tanyaku, lalu aku mendekat ke pohon yang di tunjukan oleh Mindy. Namun tidak ada bekas benda terbakar. Tapi aku menemukan bagian tanah yang menghitam. Itu menandakan bahwa sebelum nya memang ada yang membakar sesuatu di atas tanah ini. "Hei, ada jejak kaki!" Seru Mindy sambil menunjuk jejak kaki di sisi lain pohon. "Sepatu boot. Pelakunya memakai boot."lanjutnya. Aku segera memperhatikan jejak itu dan mengikuti nya bersama Mindy. "Jejak ini berjalan menuju tempat terbaringnya korban dan kembali menuju pohon. Setelah itu ia pergi. Jarak langkahnya lebih jauh, dia mungkin berlari." Kata Mindy, sambil mengamati jejak kaki itu. "Dan jejak jejak kaki kirinya lebih dalam dari jejak kaki kanan. Itu petunjuk yang sangat penting." Tambahku sambil tersepenuh kemenangan. "Dan ada bekas sesuatu terbakar!" Seru kami berdua bersamaan. "Ini kertas. Abu kertas mudah di kenali. Dan ada yang masih berbentuk." Lanjut Mindy sambil mengambil serpihan abu itu. "Aku tidak mengerti, ada ukiran di kayu pohon ini. Dan ukirannya masih baru. Terpahat sebuah nama 'Broad' Tapi untuk apa?" Tanya Mindy yang berjalan kembali ke pohon tempat di bakarnya kertas itu. "Jadi kira kira urutan kejadiannya seperti ini. Pertama Mr. Jhon pergi meninggalkan korba yang sebenernya sudah memiliki janji dengan pelaku. Buktinya adalah, adanya ukiran itu yang menandakan pelaku menunggu beberapa saat di balik pohon itu. Namun tanpa di ketahui korban, pelaku memukul kepalanya dari belakang dengan keras. Dan ia membakar sesuatu. Pasti kertas itu sangat penting. Namun tanpa di duga Mr. Jhon datang dan pelaku cepat cepat memadamkan api dan membawa potongan kertas yang terbakar agar tidak adanya tersangka lain dan ia segera pergi diam diam." Aku menjelaskan kepada Mindy dengan wajah khas saat aku sedang berpikir. "Itu bagus. Aku sudah dapat pelakunya, dan kau?" Tanya Mindy, "Tentu saja! Bahkan ia sendiri yang menunjukan kepada kita." Jawab Ryuuki dengan senyum penuh kemenangan.

   "Kau tidak bisa bohong. Tubuhmu sendiri yang menunjukan bahwa kau pelakunya." Gumam ku sambil menghentikan sesorang yang sedang berjalan. "Apa maksudmu nak? aku sedang sibuk." Tanya orang itu. "Kasihan, di khianati oleh tubuhnya sendiri." Balas Mindy yang datang membawa seorang polisi serta Mr. Jhon.

 "Kau begitu tega nya membunuh dia Mr...."
"Fred!" Seru mereka bersamaan. Mr. Fred begitu terkejut mendengar hal itu. Begitu juga inspektur polisi yang Mindy bawa. "Apa maksudmu?" Tanya Mr. Fred. "Lihat foto ini? Di dalam foto itu terdapat jejak kaki. Jejak kaki kiri lebih salam dari jejak kaki kanan. Dan jejak kaki ini yang sejak tadi menunggu korban dari balik pohon. Jejak kaki sang pelaku yang pincang." Aku menunjukan sebuah foto yang terdapat di handphone. Lalu menjelaskan foto tersebut. "Dan kau pincang." Gumam Mindy. "Tapi itu saja tidak bukan bukti yang kuat kan." Elak Mr. Fred, Mindy maju mendekati Mr. Fred dan menunjukkan sebuah foto ukiran di sebuah kayu. "Tapi kami punya yang lain. Sebelum meninggal korban memberikan sebuah batu kepada Mr.Jhon sementara terdapat ukiran baru di pohon dekat dengan Mr. Jhon melihat sesuatu terbakar. Di pohon itu tertulis nama 'Broad' jika di gabungkan menjadi.. "

"Broadstone! Itu tempat kelahiran anda bukan, Mr. Fred?" Tanya Mr. Jhon. Sementara Mr. Fred hanya diam. "Selain itu bekas luka di kepala korban terdapat di sebelah kiri yang berarti dia kidal. Karena lebih mudah memukul sebelah kiri dari pada kanan saat kau kidal dan berada di belakang korban." Tambahku.
"Jadi pelaku nya, sesorang yang lahir di Broadstone, kidal dan berjalan pincang. Semua itu ada padamu Mr. Fred." Kata Mindy. Polisi segera memeriksa analisis kami, dan tak lama kemudian analisis itu terbukti benar Mr. Fred di tangkap.

"Kertas yang di bakarnya, itu surat perjanjian tanah dan harta kan." Gumam Mindy, "Ya, ada bagian yang belum terbakar. Itu merupakan bagian dari surat perjanjian. Semacam itu." Balas Ryuuki.

The end.

Terinspirasi dari The Adventures of Sherlock Holmes "The Bascombe Valley Mystery"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar